twitter



Ada yang mengatakan bahwa membela negara berarti membela kemerdekaan. Membela kemerdekaan berarti membela hak asasi manusia; berarti membela hak asasi bangsa dan itu merupakan hak nasional. Ada juga yang mengatakan bahwa membela negara itu berarti membela kemerdekaan dan membela rakyat sendiri yang berarti membela kehormatan, yaitu kehormatan sebagai manusia untuk membela hak asasi manusia. Membela negara berarti membela kehormatan bangsa, kehormatan nasional. Tapi agaknya ada lebih banyak lagi yang mengatakan bahwa membela negara itu tidak hanya dalam masa perang atau karena ancaman musuh. Membela negara berlaku juga pada masa damai.
Sebagai warga negara dan sebagai pribadi manusia, kita adalah bagian daripada bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita wajib merasa senasib dan sepenanggungan dengan seluruh rakyat Indonesia. Jika negara kita terancam berarti rakyat dan kemerdekaan kita terancam. Tidak orang lain yang pantas membela negara selain warga negara itu sendiri. Tiap warga negara berkewajiban membela negara dalam segala keadaan dan dalam segala masa. Sudah menjadi pengakuan umum bahwa keutuhan NKRI itu adalah harga mati bangsa ini yang tidak bisa ditawar lagi. Keutuhan itu harus terus dipertahankan dan itu adalah tanggung jawab semua komponen anak bangsa. Remaja sebagai bagian dari komponen anak bangsa tentu memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan NKRI. Tanggung jawab itu sendiri berupa sumbangsih apa yang dapat diberikan remaja untuk NKRI yang meliputi tiga aspek utama, yaitu intelektualitas, mentalitas, dan spiritualitas.
Membela negara dari aspek intelektualitas yang dapat dilakukan remaja ialah belajar dengan sungguh-sungguh dalam membentuk masa depannya yang cerah untuk membangun bangsa ini kelak menuju arah yang lebih baik lagi. Ada yang mengatakan bahwa remaja hari ini adalah cerminan bangsa ini di masa mendatang. Ini berarti bahwa apa yang dilakukan remaja saat ini adalah gambaran masa depan bangsa ini kelak. Dalam upaya membela negara, remaja harus belajar dengan giat dan dapat berprestasi pada bidangnya masing-masing, karena melalui prestasi remaja dapat mengharumkan nama bangsanya di dunia internasional, misalnya: Tim Olimnpiade Fisika Indonesia yang menjadi juara umum Olimpiade Fisika Internasional tahun 2004 dan Kontingen Sea Games Indonesia yang beberapa waktu lalu berhasil meraih juara umum Sea Games 2011.
Selain itu dengan  belajar, remaja juga dapat menghargai perjuangan para pahlawan, terutama pahlawan pendidikan yang dulunya berjuang demi kemerdekaan bangsa dalam memperoleh pendidikan seperti sekarang ini. Kemudian belajar juga dapat menambah wawasan dan pengetahuan kita. Karenanya dengan belajar sungguh-sungguh maka kita juga sudah berpartisipasi dalam membangun bangsa ini di masa mendatang.
Kemudian dari aspek mentalitas, kebanggaan menggunakan produk dalam negeri dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik itu juga sangat perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya pada remaja. Kita sebagai remaja harus bangga menggunakan produk dalam negeri karena itu berarti kita berperan serta dalam memajukan perekonomian bangsa dan membebaskan bangsa ini dari penjajahan ekonomi asing saat ini. Selain itu menggunakan produk dalam negeri juga merupakan wujud apresiasi kita terhadap karya anak bangsa. Seperti apa yang kita ketahui bahwa saat ini banyak sekali masyarakat yang kurang mencintai produk dalam negeri karena alasan kurangnya kualitas produk tersebut. Mereka lebih senang menggunakan produk impor karena dianggap memiliki kualitas yang lebih baik, padahal  tidak semua produk dalam negeri kualitasnya buruk malah ada yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan kualitas produk impor tersebut.
Dalam hal ini yang perlu kita garis bawahi ialah apapun dan bagaimana kondisi atau kualitas produk dalam negeri, kita harus tetap bangga menggunakannya. Dengan demikian secara tidak langung kita sedang  mendukung produk tersebut untuk menjadi yang lebih baik lagi. Kurangnya rasa cinta remaja terhadap produk dalam negeri dapat kita lihat dari banyaknya pelajar yang merasa lebih bangga atau keren jika menggunakan sepatu-sepatu produksi luar negeri. Begitu juga dengan merek handphone yang mereka miliki atau yang menjadi trend masa kini, selalu saja dipenuhi oleh merek-merek asing.
Begitu pula dengan bahasa Indonesia. Saat ini, banyak sekali bahasa asing yang menjadi populer di kalangan remaja. Misalnya, sorry yang lebih populer dari kata ‘maaf’, dinner yang lebih populer dari kata ‘makan malam’, honey yang lebih populer dari kata ‘sayang’, dan masih banyak lagi. Keadaan ini tentu mengakibatkan rendahnya rasa nasionalisme dan persatuan berbangsa pada kalangan remaja, padahal seperti apa yang diikrarkan para pemuda pada Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928 bahwa bahasa Indonesia ialah satu yaitu bahasa Indonesia.
 Aspek ketiga wujud tanggung jawab remaja terhadap NKRI ialah spiritualitas. Dalam aspek ini kita dituntut untuk menghayati nilai-nilai, kaidah, dan norma-norma yang berlaku. Dengan adanya nilai-nilai tersebut, kita diharapkan mampu memilih mana yang baik dan buruk dalam kehidupan kita.
 Seperti apa yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki  banyak sekali anak bangsa, generasi penerus dengan intelektualitas yang tinggi. Namun, sebagai akibat dari rendahnya akhlak dan moralitas remaja, muncullah tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai pancasila sebagai ideologi bangsa. Contohnya  ialah munculnya berbagai aksi terorisme, anarkisme, korupsi, dan lain sebagainya.
Agaknya jelaslah bagi kita semua bahwa remaja juga dapat membela negara meliputi aspek intelektualitas, mentalitas, dan spiritualitas. Dengan belajar sungguh-sungguh remaja dapat membentuk masa depannya yang cerah untuk membangun bangsanya kelak. Kemudian dengan bangga menggunakan produk dalam negeri serta bahasa Indonesia adalah salah satu bentuk cinta tanah air. Begitu pula dengan membentuk penerus bangsa yang tangguh ialah mereka yang  tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional, dan spiritual. Mereka yang tidak hanya cerdas pengetahuan, tetapi  juga memiliki ketangguhan hati, ketahanan mental, integritas, komitmen, kejujuran, visi, kreativitas, kebijaksanaan, prinsip kepercayaan, dan penguasaan diri. Tiga aspek utama inilah yang dapat menjadi sumbangsih remaja untuk NKRI yang  juga sebagai wujud bela negara.




Judul Buku          : If High School Is A Game, Here’s How To Break The Rules: Sepuluh Aturan Untuk     Menikmati Masa Remaja Dengan Mulus dan Menyenangkan
Penulis                 : DR. Chérie Carter-Scott, Ph.D
Penerbit               : PT. Gramedia Pustaka Utama
Edisi                    : I, Mei 2004
Tebal                   : 176 + xi Halaman

Masa remaja adalah tahun-tahun yang penuh tantangan dan perubahan, banyak yang terjadi dengan cepat sehingga banyak remaja yang tidak menyadarinya. Seakan hal itu belum cukup sulit, semua orang di sekeliling mereka juga berubah dengan kecepatan yang sangat tinggi. Tanpa perlu dikatakan lagi, masa ini bisa menjadi masa yang menakutkan dan sulit bagi remaja.
Suka atau tidak suka, tantangan dan perubahan pada  masa remaja akan tetap terjadi dan itu sangat drastis. Tinggal bagaimana para remaja menghadapinya, itu akan berpengaruh pada kebahagiaan mereka.
 Sebenarnya, tantangan dan perubahan yang terus terjadi pada masa remaja dapat dengan mudah diatasi oleh remaja jika mereka mampu menyadari dan menerima perubahan-perubahan serta tantangan yang ada, bukannya memberontak.
Buku If High School Is A Game, Here’s How To Break The Rules hadir dengan sepuluh aturan menikmati masa remaja dengan mulus dan menyenangkan sangat pas untuk menjawab semua ketakutan remaja akan masa-masa sulit yang akan atau sedang dialaminya. Penulisnya, DR. Chérie Carter-Scott, Ph.D telah melakukan pendekatan intern pada ratusan remaja bahkan juga telah membantu mereka melewati masa-masa sulitnya sebelum akhirnya merangkum semua itu dalam satu buku. Itulah yang menjadi salah satu keunggulan buku ini dibandingkan dengan yang lainnya.
Umumnya, remaja merasa dekat dan tertarik dengan apa yang disajikan Chérie dalam bukunya karena persoalan-persoalan yang diangkatnya sangat sederhana dan memang benar itu yang dialaminya oleh remaja sekarang. Selain itu, Chérie juga menawarkan saran-saran ataupun penyelesaian dari setiap persoalan yang ada dengan sangat cerdas dan mudah sekali untuk dimengerti. Dengan demikian, sepuluh aturan yang diberikan Chérie dalam buku ini sangat bagus dan juga menawarkan cara-cara praktis dan realistis untuk menjalani kehidupan, khususnya pada masa remaja.
Agaknya buku ini benar-benar sangat sempurna karena Chérie juga sangat lihai memvariasikan isi bukunya, yaitu dengan menyertakan beberapa kisah nyata sebagai pelengkap pada pembahasan satu topik yang sedang diperbincangkannya, malah terkadang menyelipkan kisah nyata lainnya sebagai pembanding. Sungguh menarik bukan?
Dan yang tak kalah menariknya lagi, buku ini ditulis dengan bahasa simpel yang tentunya memudahkan pembaca untuk memahami dengan cepat isi buku serta dihiasi beberapa kata anonim yang juga mudah untuk direnungkan oleh si pembaca.



Binjai, 27 Nopember 2011
XII- IPA- 1, SMA Negeri 2 Binjai’11



Sebuah Surat Untuk Bapak/Ibu Guru SMA N 2 MODEL Binjai 2010

Ada sebuah kekuatan jika kau melihat ke dalam hatimu
Janganlah kau merasa takut
Ada sebuah jawaban jika kau meraih jiwamu
Kesedihan yang kau rasa akan segera berlalu
Bapak dan Ibu Guru tercinta,
Bapak dan Ibu Guru tercinta,
        Kata pertama yang akan saya tuliskan ialah “Selamat Ulang tahun”. Saya berharap Bapak/Ibu Guru sehat selalu. Saya tidak tahu apa yang harus saya sampaikan padamu dalam surat ini. Kritikankah atau pujiankah atau ucapan terimakasihkah? Tapi saya tidak akan peduli pada itu semua karena saya hanya ingin menuliskan lalu menyampaikannya padamu, inilah curahan hatiku Ketapang Kencanaku.
Bapak/Ibu Guru tercinta, bolehkah saya memanggilmu Ketapang Kencana?
        Bagi saya, ketapang kencana itu seperti emas yang akan tetap berkilau dan tak pernah pudar dimanapun ia terletak. Jika saya kesepian, saya selalu menatap ketapang kencana dalam khayalan saya. Melihatnya yang tinggi, rapuh, dan rindang apalagi warna emasnya membawa kedamaian tersendiri dalam hati saya.
        Ketapang Kencan, adakah engkau tahu kalau hati ini pernah kecewa, kecewa disaat dirimu tak ada, disaat dirimu murung, disaat engkau kehilangan semangat, disaat engkau tak seperti dulu lagi? Adakah engkau tahu itu? Saya bukanlah orang munafik yang selalu mengatakan saya bangga padamu.
        Saat saya menuliskan surat ini ada suatu kebanggaan dalam hati saya. Saya sangat senang dengan dirimu. Dulu, waktu saya masih berumur lima tahun, saya ingat sekali saya sangat senang bermain sekolah-sekolahan bersama sepupu saya dan saya selalu menjadi gurunya. Waktu itu, saya berharap agar besar kelak saya dapat menjadi seorang guru, sama seperti ibu saya di rumah.
        Hingga surat ini saya tuliskan, saya masih belum tahu mengapa Ketapang Kencanaku mau menjadi seorang guru? Saya ingin bertanya kenapa engkau selalu berusaha tersenyum dan terus mengajar di depan kelas padahal hatimu selalu gundah? Ketika guru disalahkan oleh semua orang karena muridnya tidak lulus, saya ingin menangis, apa yang Ketapang Kencanaku rasakan?
        Ketapang Kencanaku, aku memang tak pernah marah padamu karena aku tahu aku tak layak marah padamu. Aku juga tak pernah menyalahkanmu karena aku tahu kau tak kan pernah salah, tapi aku pernah kecewa padamu saat engkau tak memperhatikan kami lagi, dan aku tahu engkau punya alasan untuk itu semua.
         Terakhir kali dalam surat ini, saya ingin mengucapkan padamu terimakasih untuk selama ini, terimakasih untuk pengorbananmu, dan terimakasih untuk senyum dan semangat baru yang selalu engkau berikan pada kami. Saya berharap engkau terus bersinar seperti Ketapang Kencanaku yang selalu memberi kedamaian bagi siapa saja yang melihatnya.
Selamat Ulang Tahun Ketapang Kencanaku!